Amalia M. Utami: Tentang studi PhD, satgas Covid-19, dan mengurus 2 anak

Hai! Perkenalkan saya Amy, staf dosen muda di Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Penelitan PhD saya terkait kelainan pembuluh darah pada kulit dan jaringan lunak. Meski sedang studi PhD, saat ini saya juga kebetulan berperan sebagai tim satgas Covid-19 Universitas Hasanuddin bagian edukasi dan pendanaan. Saya membantu tim Satgas Covid-19 Unhas secara online, walaupun sekarang sudah tidak sesibuk awal pandemi. Pulang ke Indonesia karena Covid Bulan April lalu, … Continue reading Amalia M. Utami: Tentang studi PhD, satgas Covid-19, dan mengurus 2 anak

Titissari Rumbogo: Kisah STATA, Batita, dan Robusta di Belanda

Hai Titis, dari pengalaman Titis apa sih motivasi utama studi PhD? Hai Kanti, terima kasih atas kesempatannya untuk sharing. Saya sangat menyadari bahwa melanjutkan studi ke jenjang PhD bukan serta merta hal yang wajib hukumnya bagi setiap orang, karena itu saya betul-betul menghitung manfaat bagi karir saya sebagai dosen dan juga ongkos-ongkos kesempatan yang hilang apa yang mungkin timbul nantinya. Niat untuk bersekolah lagi sebetulnya … Continue reading Titissari Rumbogo: Kisah STATA, Batita, dan Robusta di Belanda

Maya Irjayanti: Tentang suami petualang, membesarkan anak ABG dan kiat bahagia sebagai mahasiswi PhD

Hai Mbak Maya, terima kasih sudah berkenan ngobrol bareng phdmamaindonesia. Menginjak tahun ketiga studi PhD ini, apa saja suka dan duka yang Mbak rasakan? Halo Mbak Kanti, sama-sama Mbak. Ya, saya tidak akan menyebut duka, kesannya pesimis. Saya lebih suka menyebutnya sebagai tantangan ya. Ya jujur saja tantangannya banyak. Tapi saya dari awal sudah komitmen, apapun rencana hidup saya, kami sekeluarga akan bersama terus. Keluarga … Continue reading Maya Irjayanti: Tentang suami petualang, membesarkan anak ABG dan kiat bahagia sebagai mahasiswi PhD

Putri Harlina: Tidur di lab, kehamilan berbuah publikasi dan Ramadan musim panas di China

Sudah 10 tahun terakhir ini Mbak Putri bermukim di China, boleh cerita sedikit seperti apa perjalanan PhD Mbak di Negeri Panda? Hai Mbak Kanti. Ya, saya sudah lulus tahun 2017 kemarin dan seperti juga PhD Mama lainnya, saya harus pandai-pandai membagi waktu. Selain beban penelitian yang lumayan berat karena harus mempunyai publikasi jurnal sebagai salah satu syarat mutlak untuk kelulusan, ada pula tanggungjawab lainnya yaitu … Continue reading Putri Harlina: Tidur di lab, kehamilan berbuah publikasi dan Ramadan musim panas di China

PhD Mama Ratri: Tentang pumping ASI, riset kanker dan keluarga sebagai support-system

Halo Mbak Ratri, bolehkah cerita sedikit seperti apa proses awal hijrah ke Inggris untuk studi PhD?  Hai Mbak Kanti. Saya memutuskan untuk menempuh pendidikan doktoral, selain untuk memperdalam ilmu mengenai Women’s Cancer, juga karena saya adalah staf pengajar di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. Awalnya saya berencana untuk PhD langsung setelah lulus Master of Science dari University College London, tapi tidak … Continue reading PhD Mama Ratri: Tentang pumping ASI, riset kanker dan keluarga sebagai support-system

Habis Gelap Terbitlah Fashion Show?

Selamat Hari Kartini! Simak obrolan saya dengan Mbak Hani Yulindrasari yang belum lama ini kembali dari Australia setelah menyelesaikan studi PhDnya di bidang pendidikan dan studi gender. Hai Mbak, bagaimana kabarnya setelah kembali ke Indonesia? Halo Mbak Kanti. Baik, Mbak. Senang bisa kumpul lagi dengan keluarga dan sahabat-sahabat. Tapi jujur saja setelah kembali dari studi rasanya kok saya malah lebih sibuk dibandingkan saat masih studi dulu. … Continue reading Habis Gelap Terbitlah Fashion Show?

PhD Mama Anggia: Tentang menjadi ibu, riset di laboratorium dan berbagi tugas dengan suami

Halo Anggi, dua kali hijrah ke Australia untuk studi, apa perbedaannya kali ini? Hai Kanti. Pertama kali saya ke Melbourne untuk mengambil studi Master, saya hanya berdua bersama suami dan kami baru saja menikah. Jadinya saya bisa fokus ke studi dan masih banyak waktu untuk lembur apabila diperlukan dan juga lebih punya waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan akademis kampus. Kali kedua kami sekeluarga hijrah ke … Continue reading PhD Mama Anggia: Tentang menjadi ibu, riset di laboratorium dan berbagi tugas dengan suami

PhD Mama Sherly: Tentang menjadi ibu baru, pernikahan jarak jauh dan lingkungan studi yang kompetitif

Menjalani program PhD di negara tetangga, Singapura, dapat menjadi opsi yang menguntungkan terutama dari segi kedekatan lokasi serta tingkat kompetisi prestasi yang cukup tinggi. Sherly Haristya, seorang PhD Mama yang menimba ilmu di negeri Singa, berbagi kisah tentang masa-masa menjalani perkuliahan sebagai pengantin baru, mama baru serta momen-momen up and down dalam studi S3. Sher, boleh cerita sedikit tentang proses awal memulai perjalanan PhD? Bagaimana … Continue reading PhD Mama Sherly: Tentang menjadi ibu baru, pernikahan jarak jauh dan lingkungan studi yang kompetitif

PhD Mama Dewi: Perempuan tak hanya dapur, kasur dan sumur

Mbak Dewi bolehkah cerita sedikit seperti apa proses awal hijrah ke Inggris untuk studi PhD? Seperti apa dukungan keluarga saat itu? Sesuai dengan life plan saya, saya memang ingin melanjutkan studi S3. Pilihan kami jatuh di London, kota yang sama seperti saat saya menyelesaikan studi di Imperial College London. Dulu saya ingin langsung melanjutkan S3, qadarullah Allah tangguhkan selama 2 tahun. Tanpa diduga, sesuai dengan … Continue reading PhD Mama Dewi: Perempuan tak hanya dapur, kasur dan sumur

PhD Mama Amy: Tentang hamil besar, menjadi single-fighter dan disertasi

Hai Mbak Amy, boleh cerita bagaimana awal perjalanan Mbak studi PhD di Amsterdam? Hai Mbak Kanti. Waktu itu, Idul Adha tahun 2015 adalah hari dimana saya dan anak pertama saya, perempuan berusia 4 tahun, harus berangkat berdua ke negara kincir angin, Belanda. Saya mendapatkan tawaran untuk sekolah PhD di Academisch Medisch Centrum, University of Amsterdam, dengan syarat saya harus mengikuti penelitian orang lain menjadi second … Continue reading PhD Mama Amy: Tentang hamil besar, menjadi single-fighter dan disertasi