Lindawati Kartika: Menciptakan budaya produktif pada masa pandemi melalui atomic habits

Published by lindawatikartika on

Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 membawa perubahan yang signifikan di banyak aspek, mulai dari aspek kesehatan, bisnis, ekonomi, sampai kebiasaan. Bekerja/sekolah dari rumah (work/school from home) adalah satu contoh yang semakin akrab terdengar pada era new normal seperti saat ini. Era yang menurut saya menjadi momen untuk menciptakan sebuah kebiasaan baru yang lama kelamaan dapat membentuk suatu budaya. Saya teringat akan kampanye program 21 hari menyikat gigi pagi dan malam secara terus menerus, dimana inti dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan status kesehatan mulut anak-anak sekolah melalui edukasi cara menjaga kebersihan gigi mulut. Diambil dari sebuah penelitian yang bekerja sama dengan FDI World Dental Federation, kampanye ini berhasil meningkatkan 25% kebiasaan untuk menyikat gigi dua kali sehari dan merubah perilaku yang berkelanjutkan selama 6-12 bulan. Yang menarik adalah mengapa perlu waktu yang cukup lama, yaitu 21 hari, untuk “membiasakan” hal ini?

Jawabannya kembali pada bagaimana proses budaya terjadi. Dari mulai dipaksa menjadi terpaksa, lalu bisa, terbiasa (menjadi kebiasaan), dan menjadi budaya.  Ini merupakan pola metamorphosis bagaimana menginternalisasi sebuah kebiasaan baru yang jika telah berada pada tahap menjadi budaya, maka kita mungkin akan merasa “aneh” jika meninggalkan aktivitas tersebut.

Orang mengira ketika ingin mengubah hidup, kita perlu memikirkan hal-hal besar. Ternyata, perubahan berasal dari efek berbagai keputusan kecil yang dibuat oleh manusianya. Keputusan-keputusan kecil inilah yang disebut dengan atomic habits. Sebuah buku dari James Clear (2018) memberi penjelasan terkait atomic habits. James menjelaskan bahwa keputusan untuk melakukan perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten akan tumbuh menjadi hal yang sangat mengubah hidup dalam jangka panjang. Riset juga membuktikan bahwa memulai habit baru dengan skala yang kecil dan mudah dilakukan, akan lebih sukses dibandingkan memulai langsung dengan skala luas dengan target berat dan mengawang-awang.

Atomic habits dapat juga kita terapkan pada masa pandemi seperti saat ini. Saya percaya setiap orang ingin tetap produktif walaupun mungkin semua kegiatan dilakukan pada kondisi terbatas. Atomic habits dapat dikatakan cukup sederhana untuk dilakukan dengan tiga langkah/tahap saja. Pertama, melakukan habit baru yang mudah dan sederhana. Misalnya, memulai membaca satu sampai dua halaman buku setiap malam atau olahraga ringan 15 menit setiap pagi. Selanjutnya, lakukan habit stacking atau meletakkan habit baru ke dalam habit lama yang sudah ada. Misal: memulai membaca dua halaman buku (habit baru) setelah mendongeng untuk anak di malam hari (habit lama). Seperti halnya kampanye sikat gigi yang sebelumnya kita bahas, lakukan habit baru ini secara terus menerus di jam yang relatif sama agar lebih mudah untuk mengulangi kegiatan tersebut. Terakhir, evaluasi pelaksanaan habit baru ini melalui catatan. Evaluasi diperlukan agar kita dapat melakukan penyesuaian pada kesulitan atau kondisi yang dihadapi saat memulai habit baru. Misalnya, memasang alarm atau membuat catatan kecil sebagai pengingat untuk melakukan habit baru.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa ternyata sangat sederhana untuk membuat perubahan besar dalam hidup kita. Lakukan habit baru secara konsisten agar habit tersebut dapat terus berkembang menjadi ‘budaya’ untuk kita. Mudah-mudahan budaya baik yang berkelanjutan bagi kita juga dapat menjadi contoh baik bagi sekitar. Kesimpulannya adalah berawal dari hal kecil, kita dapat menciptakan hal besar yang berdampak baik!

*Artikel ini merupakan kontribusi dari Lindawati Kartika, Dosen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Lindawati dapat dihubungi melalui email di lindawati.kartika@gmail.com


lindawatikartika

Lindawati Kartika Lecturer, Department of Management, Faculty of Economics and Management IPB University

0 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: