International Literacy Day: Sejauh Mana Dukungan Negara Pada Literasi Warganya?

“Literasi adalah jembatan dari kesengsaraan menuju harapan. Bagi semua orang, dimanapun, literasi adalah, bersama dengan pendidikan secara umum,  hak asasi manusia yang mendasar.” (Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa) Hari Literasi Internasional yang diperingati setiap 8 September sejak dicanangkan UNESCO pada 1967 lahir dari kesadaran global bahwa literasi adalah hak asasi manusia sekaligus fondasi bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi. Gagasan ini berawal dari Konferensi Teheran … Continue reading International Literacy Day: Sejauh Mana Dukungan Negara Pada Literasi Warganya?

Pendidikan Tak Mengenal Status

“Ingat bahagia, meski kadang hidup tak baik saja”, OST Jumbo Halo, nama saya Lintang, seorang ASN yang mendapat kesempatan kuliah S2 double degree di ITB  dan Monash University dengan beasiswa Bappenas – Australia Awards untuk Master of International Sustainable Tourism Management. Saya adalah ibu tunggal dengan satu orang anak perempuan yang sekarang berusia 5 tahun. Ketika kuliah di ITB, saya menjalani tiga peran, yaitu sebagai … Continue reading Pendidikan Tak Mengenal Status

Merdeka Tanpa Saling Mencela: Saatnya Perempuan Saling Menopang

Setiap tanggal 17 Agustus seluruh Indonesia memperingati hari kemerdekaan. Namun, sudahkah perempuan benar-benar merdeka dan dapatkah perempuan berdaya menjadi diri sendiri? Phd Mama Indonesia menyelenggarakan diskusi via instagram live mengangkat tema “Perempuan Merdeka Tanpa Saling Mencela”. Diskusi ini mengundang beberapa narasumber yaitu, Fitri Oktaviani yang aktif sebagai dosen dan peneliti Departemen Komunikasi Universitas Brawijaya, Indah Laras sarjana psikologi yang juga seorang public speaker, podcaster dan … Continue reading Merdeka Tanpa Saling Mencela: Saatnya Perempuan Saling Menopang

Studi Lanjut PhD Mama di Negara Ramah Anak 

“Di Swedia, seorang wanita/istri/ibu harus memiliki permanent employment untuk bisa mendapatkan permanent residence, sehingga mereka tetap berdaya.” Studi di luar Indonesia bagi seorang ibu adalah sebuah tantangan yang cukup besar dan mungkin terdengar sulit untuk dijalani. Meskipun begitu, ternyata ada beberapa wanita Indonesia yang pernah melalui atau sedang menjalani multiperan sebagai seorang pelajar, istri, dan ibu. Pada tulisan ini, bertepatan dengan juga dengan Hari Anak … Continue reading Studi Lanjut PhD Mama di Negara Ramah Anak 

Kembali Studi Setelah 12 tahun Gap Year

Avina Nadhila Widarsa, PhD Student, Australian National University Pada saat kuliah S1 di jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia, saya bercita-cita menjadi seorang profesor. Ini dikarenakan saya menemukan keasyikan dalam berbagai kegiatan akademis yakni menulis, mengkaji dan meneliti. Tahun 2011, untuk pertama kalinya, jurusan saya membuka kesempatan “lulus cepat” untuk para mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya dalam waktu 3,5 tahun. Didukung orang tua yang memang … Continue reading Kembali Studi Setelah 12 tahun Gap Year

Paradoks Alpha Girls dan Ibu Rumah Tangga

Oleh: Tim Bookclub PhD Mama Indonesia  “Perempuan bisa menjadi pemimpin di dunia pekerjaan tanpa harus meninggalkan sifat keperempuanannya“ Kalimat di atas  merupakan salah satu kutipan dari buku karya Henry Manampiring, berjudul The Alpha Girls’s Guide yang diterbitkan oleh Gagas Media pada tahun 2015. Secara umum, buku ini menjelaskan tentang panduan bagi seorang perempuan luar biasa yang pintar, independen, dan anti-galau atau dikategorikan sebagai Alpha Girls. … Continue reading Paradoks Alpha Girls dan Ibu Rumah Tangga

PhD Pascastrok: Melambat tapi Harus Sampai Tujuan

Meski tak mudah karena masih dalam proses pemulihan pascastrok, Talitha Chairunnisa membuktikan bahwa kesungguhan dan dukungan keluarga mampu membuatnya meraih gelar PhD. Bagaimana perjuangannya?   Tak pernah terbayang oleh Talitha bahwa di usia 27 tahun ia harus mengalami strok. Wanita yang meraih gelar Master of Science, Public Economics & Public Finance dari Universite de Rennes, Perancis itu pun merasa hilang harapan. Bayangkan, ia yang terbiasa bergerak … Continue reading PhD Pascastrok: Melambat tapi Harus Sampai Tujuan

Tantangan Pasca Studi: Reverse Culture Shock

“I don’t belong here anymore.” Sebuah pernyataan yang sebenarnya tidak ingin dilontarkan, tapi memang seperti itulah kenyataan yang harus dihadapi oleh Kak Aprisia Rasya, atau yang akrab disapa Kak Apris. Di akhir tahun 2024, tepat setelah menyelesaikan studi Master of Architecture di TU Delft, Belanda, Kak Apris kembali ke Indonesia. Setelah kurang lebih 2 tahun tinggal di luar negeri, ada perasaan teramat senang saat akan … Continue reading Tantangan Pasca Studi: Reverse Culture Shock

Dilema Karier Dosen: Setelah Doktor, Lalu Apa?

Masih dalam memeringati Hari Pendidikan Nasional 2025, mari sejenak kita menengok kehidupan sebagian pendidik di perguruan tinggi. Profesi yang menjadi garda depan dalam mendidik mahasiswa. Mereka memberikan bekal ilmu dan keterampilan bagi sumber daya manusia Indonesia. Mereka yang dipanggil dosen. Berbagai tuntutan mereka hadapi; dari mulai mengisi BKD (Beban Kinerja Dosen)—yang didalamnya terdiri dari aspek pendidikan, pengabdian kepada masyarakat dan penelitian yang semuanya harus dikerjakan … Continue reading Dilema Karier Dosen: Setelah Doktor, Lalu Apa?

Mimpi Ibu Tak Perlu Ditunda: Catatan Perjalanan Membawa Cinta Lintas Benua 

“There is no end to education. It is not that you read a book, pass an examination, and finish with education. The whole of life, from the moment you are born to the moment you die, is a process of learning.” – Jiddu Krishnamurti Penggalan kalimat inspiratif di atas merefleksi makna pendidikan sebagai proses hidup yang terus berlangsung dari kegagalan hingga keberhasilan, dari ruang akademik … Continue reading Mimpi Ibu Tak Perlu Ditunda: Catatan Perjalanan Membawa Cinta Lintas Benua